Share

Mengakuisisi Perusahaan

Wanita itu menganga dengan jawaban Devan yang terkesan kejam untuknya. Dia merasa sangat malu karena beberapa pengunjung yang berniat makan di restoran itu kini memperhatikannya.

“Van, kenapa kamu tega sekali berbicara seperti itu padaku? Bukankah dulu kita pernah saling mencintai?” ujar wanita itu sesedih mungkin.

“Bukankah kenyataannya memang seperti itu? Dalam hal ini, bukankah kau jauh lebih tega membiarkanku berkubang dalam sakitnya sayatan luka yang sengaja kau torehkan di hatiku? Dengarkan aku baik-baik, aku tidak akan pernah membiarkanmu menyakiti hati calon istriku secuil pun. Dan jangan pernah berpikir jika aku akan sudi kembali padamu. Karena aku tidak akan pernah mau mengulang kesalahan yang sama seperti dulu!” tegas Devan.

Wanita itu tersentak, “apa bagimu aku ini adalah kesalahan, Van?”

“Kau bukan hanya sekedar kesalahan, tapi kau adalah orang yang tidak pernah aku harapkan hadir di hidupku.”

Wanita itu menatap Devan dengan nanar. Dia tidak menyangka jika seorang Devan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status