Share

Menutup Aurat

Alin dan Devan sontak langsung menoleh ke arah sumber suara berasal. Wajah Devan tertekuk kala melihat wajah orang yang sudah masuk tanpa izin dan mengganggu jam istirahatnya.

“Untuk apa kau datang kemari? Apa kau tidak tahu jika sekarang jam untuk beristirahat?” sembur Devan.

“Santai dong, Van. Jangan marah-marah gitu, dong. Rencananya, gue tadi mampir kesini tuh karena mau ngajakin lo buat makan siang di luar sekalian. Eh nggak tahunya ternyata sudah dibawakan makanan sama istri tercinta,” jawab lelaki itu santai. Teman Devan itu juga melirik ke arah bekal yang sedang disusun oleh Alin.

“Berhubung istri lo bawa bekal banyak, gue sekalian gabung makan di sini aja, ya? Nanggung kalau harus jalan lagi,” tawar lelaki itu sambil cengengesan.

“Eh nggak bisa, pergi sana makan siang di luar. Gangguin pengantin baru aja. CEO kok nebeng makan!” tolak Devan bersungut.

Teman Devan memutar bola matanya, “Ya ampun Van, jangan pelit kenapa sih sama teman sendiri? Mubadzir Van makanan segitu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status