Share

Penghinaan

Alin mendongak kala Rendra mendekat ke tempat duduknya hanya untuk melontarkan kalimat ejekan.

“Memangnya apa urusanmu hingga kau harus repot mengomentari setiap aktivitasku?” tanya Alin balik.

“Santai saja Lin tidak usah emosi begitu, dong. Untuk apa kau datang ke perhiasan mahal seperti ini? Kau tidak akan mampu membeli perhiasan semahal ini!” ejek Rendra.

Alin tersenyum sinis menghadapi hinaan Rendra. Dia masih tampak menunggu lelaki itu mengucapkan kalimat selanjutnya. Sementara Rendra yang melihat banyak model perhiasan yang sedang dipilih Alin semakin getol untuk mempermalukannya.

“Lihatlah, kau bahkan sampai menyuruh pelayan mengambil beberapa model perhiasan? Hei, kamu itu sudah miskin, Lin, apa kau sudah lupa? Mbak saya mau membeli cincin yang dipegang oleh wanita itu,” tunjuknya pada perhiasan yang dipegang Alin.

“Tidak bisa, aku yang mengambilnya terlebih dahulu. Jadi kau tidak boleh merebut pilihanku!” ujar Alin dingin.

“Hei sadarlah Nona, kau tidak akan mampu membayar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status