Share

Ada Orang Lainnya

Abian kaget mendengar Jihan yang mengumpat. Abian juga membisu melihat Jihan yang sibuk menangis, seolah sangat menyesali kegiatan yang dilakukan secara sepihak itu. Perlahan Abian menjauh dan mengambil kamera yang diletakkan di atas rak buku. Tangis Jihan hilang sudah dan digantikan dengan ekspresi terkejut setengah mati.

"Abian, apa yang kau pegang?"

Kepala Abian menoleh padanya, kemudian dengan angkuh mengangkat kamera di hadapannya. "Oh, hanya kamera biasa yang bisa merekam video."

Jihan bagai diserang petir ketika mendengar penuturan dari Abian. Dalam benak Jihan terpikir, apakah kamera itu merekam kelakuan bejat Abian terhadapnya. Jihan tak berpikir panjang, ia langsung berdiri dan mencoba merebut kamera dari tangan Abian.

Abian menyeringai dengan tangan diangkat setinggi-tingginya. "Kenapa kau panik begitu Sayang? Videonya juga tidak akan aku sebar kok, cuma jadi kenangan saja. Kalau semalam ...."

Abian menghirup aroma tubuhnya. "Kita bersenang-senang."

"Brengsek!" seru Jihan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status