Share

Ada Rasa Yang Tak Biasa

Dirga berdecap kesal kemudian berkata, “Baiklah aku akan menelepon Denada.” Setelah mengatakan hal tersebut, Dirga mematikan panggilannya secara sepihak lalu menghubungi Denada sambil menggerutu dalam hati. Ia paling benci dengan gadis yang suka mengadu apalagi jika gadis itu adalah orang yang paling tidak dia sukai.

“Ah, Dirga! Akhirnya kau meneleponku juga!” seru Denada begitu panggilan mereka terhubung. Dirga bahkan harus menjauhkan ponselnya dari telinga sebab suara Denada sangat nyaring di kupingnya.

“Apakah kau harus mengadu kepada ibuku kalau aku telat mengangkat panggilan darimu?” omel Dirga. “Aku tadi sedang ada rapat, Denada. Apakah kau tidak bisa sabar sedikit pun?”

Denada terkekeh geli mendengar omelan Dirga. “Maaf, Dirga. Aku tidak tahu kalau kau sedang rapat. Seharusnya sebagai tunanganku kau lebih sering menghubungiku supaya tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita berdua,” balas Denada tanpa rasa bersalah.

Dirga menyipitkan mata. Apa yang Denada katakan tadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status