Share

[50]

Tak ada yang bisa Kala lakukan selain duduk di kursi penumpang Mazda merah milik Daru. Memang, ini bukan pertama kalinya Kala duduk di sini. Namun rasa canggung itu masih ada. Bukan perkara mudah mengingat hati dan pikirannya sudha tak lagi di tempat

"Kok, saya merasa Mbak enggak akan kembali, ya."

Kala akhirnya tertawa pelan. "Kalau enggak jalan sekarang, saya bisa ketinggalan pesawat."

Daru menghela napas pelan, lalu menyalakan mobil sembari mengerucutkan bibir. Persis seperti Sheryl yang merajuk.

Di rumah, Kala harus membujuk Sheryl yang tiba-tiba histeris karena tahu ia akan pulang ke Surabaya. Sampai Kala kebingungan sendiri merayu juga meredakan tangisnya.

"Sheryl, dengar Ibu." Kala akhirnya membuat ketegasan. Menatap gadis kecil itu dengan tatapan cukup tajam. Tadinya Sheryl sama sekali tidak mau menatap mata Kala, namun karena dipaksa, akhirnya dengan mata berkaca-kaca Sheryl beradu pandang dengan pengasuhnya.

Sebenarnya Kala sedih bukan main harus pulang sementara namun apa d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status