Share

[51]

"Kita mau ke mana?" Akhirnya Kala bersuara setelah membisu di samping Erwin sebagai pengemudi.

"Sarapan."

"Saya tau dengan jelas hal itu. Lokasinya?" 

Erwin mengulum senyum. "Kamu terlihat enggak ikhlas keluar bersama saya." Sembari melirik wanita yang ada di sampingnya itu. Benar tebakannya, wajah cantik yang dipoles make up tipis itu kembali bergeming. Tidak merespon sama sekali ucapannya.

"Saya mau ajak makan lontong balap." Erwin kembali menoleh, berharap wanita itu mau sedikit berbagi senyum padanya. Namun nihil. Kala masih tetap setia memperhatikan jalan di depannya, bahkan melirik ke arah Erwin saja tidak.

"Kamu mau? Atau ada yang ingin kamu makan sebagai sarapan?"

Belum-belum menjawab, dering ponsel Kala memecah kaku di antara mereka. "Saya angkat telepon dulu." Dan ternyata itu sebuah panggilan video dari Sheryl. Mendadak ia merasa sangat besalah. Semalam, karena kelelahan ia lupa untuk sekadar mengabari kalau sudah tiba di rumah dengan se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status