Share

Part. 24

Kala menghidu dengan penuh rindu akan aroma tanah yang terkena basah air hujan. Semua tanaman yang memenuhi inderanya basah merata. Sesekali masih ada rintik yang menderas lalu berhenti mendadak. Wanita itu memejamkan mata, telapaknya sengaja ia ulurkan merasakan rinai hujan yang turun pertengahan Maret ini. Padahal ini bukan bulan musim penghujan. Seaneh itu cuaca sekarang.

Satu sosok yang ia ingat ketika hujan turun. Banyak hal yang menjadi petuah terucap dari bibir yang mulai menghitam dimakan usia, yang masih terpatri jelas di benaknya. Pria yang ia hormati sepanjang hidupnya. Pria yang menyayanginya tanpa ampun. Pria yang menjadi cinta pertamanya.

            Bapak.

Hingga pria itu datang. Menawan hatinya, memberi kasih yang lain, mengisi relung hatinya dengan madu penuh bernama cinta. Kata banyak orang, ia beruntung. Janu baik, pekerja keras, memiliki usaha sendiri, karirnya bagus, dan tak kalah pentin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status