Share

Part 89

Part 89

"Ah, kamu benar. Mendengar ucapanmu, aku seolah mendapatkan semangat baru."

Hana tersenyum menanggapinya.

"Melihatmu tersenyum seperti ini membuatku jadi pengin manggis."

"Manggis? Buah manggis, A? Manis, asam, enak sih, tapi belum musim, A. Gak ada di pasar, belum ada yang jualan."

"Bukan itu sayang ..."

"Terus?"

"Mang-gis, aku makin sayang karena kamu makin manis."

Seketika Hana terkekeh. Lalu memegangi dahu sang suami sejenak. "Normal kok!" celetuk Hana dengan ekspresi yang menggemaskan.

Putra tersenyum seraya menatap mata Hana dalam-dalam. Lelaki itu justru meraih tangan istrinya, lalu dikecupnya telapak tangan sang istri dengan lembut dan penuh kehangatan membuat desir halus di hati Hana.

"Tumben A, ngerayu terus. Lagi kenapa sih?"

"Karena istriku cantik," jawab Putra dengan lugas.

"Hahaha." Kali ini Hana tertawa lepas. "Padahal dulu kayak kulkas sepuluh pintu. Dingin banget! Bisa-bisanya sekarang jadi begini ..."

"Karena aku bertemu denganmu. Seseorang akan berubah lebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fiya Yulia
Yolanda pasti jadi ancaman baru ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status