Share

Rasa Malu Itu. 41

Bab 41

Rasa Malu itu

"Arsilla ke mana lagi?" hanya Pak Luyo kepada istrinya. Bu Anna hanya bisa menghela napas panjang. Kemudian menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Entahlah, Pak, Ibu nggak tahu," jawab Bu Anna. Nada suara lirih, tapi masih terdengar jelas di telinga Pak Luyo.

Mereka ada di kamar sekarang. Pak Luyo menatap langit-langit kamarnya. Memakai selimut dan jaket. Kejadian itu, cukup membuat ketahanan tubuhnya down.

Bu Anna duduk di tepian ranjang. Duduk di sebelah suaminya. Ketahanan tubuh Bu Anna lebih kuat dibandingkan dengan suaminya. Tapi, masalah hati tetap sama. Terluka.

"Anak itu semakin hari, semakin menjadi. Bapak kira kejadian pertama dulu itu, membuat dia insyaf, tapi justru menjadi! Ya Allah ... astagfirullah ...." ucap Pak Luyo, sorot matanya masih fokus ke langit-langit kamarnya. Bu Anna hanya bisa menghela napas panjang. Dia pun juga sama, sama berpikiran seperti suaminya itu.

"Ibu pikir juga gitu, Pak, ternyata salah. Ternyata malah semakin menjadi! E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status