Share

Bab 48. Janji

"Abang jahat!" Raline menutup selimut sampai kepala dan wajah tidak terlihat seperti semula.

Eddriz berjongkok dan turun dari tempat tidur. Membuka kembali selimut yang menutup wajah Raline. Walau senyuman bahagia selalu terlihat di bibir, tetapi khawatir karena dibilang jahat.

"Ra, Sayang. Apa salah Abang?"

Raline kaget dan mengintip saat Eddriz memanggil sayang, "Banyak."

"Coba sebutkan satu saja, biar Abang bisa memperbaiki diri?"

"Dulu Abang berjanji akan menunggu Ra sampai siap, mengapa tadi setengah memaksa. Ininya Ra sakit dan perih jadinya," jawab Raline dengan suara manja.

Eddriz menahan tawa dengan menutup mulut menggunakan tangan kiri. Rasa yang ada tadi sama sekali tidak bisa dikandalikan. Cinta yang tumbuh tiba-tiba menuntut lebih karena sudah lama tidak melakukan itu.

"Maaf, Abang khilaf, habisnya Ra manis sekali jadi Abang ingin menikmatinya."

"Ra bukan gula."

"Iya, Ra itu cintanya Abang."

"Gombal."

"Maafkan Abang, Ra Sayang."

"Ra kesal sama Abang sampai sekarang masih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status