Share

Baɓ 37. Sepertiga Malam

Eddriz tersenyum sambil memandang Raline yang terlelap dalam pelukan. Mengusap rambut yang terurai, mengusap bibir yang mungil. Kemudian berpindah ke pipi dan mengecupnya sekilas.

"Abang berjanji akan menunggu sampai kamu siap, Ra. Tolong jangan pergi dari sisi Abang," monolog Eddriz sendiri.

Setelah Raline terlelap, Eddriz turun dari tempat tidur. Duduk di sofa panjang dan membuka laptop. Harus melanjutkan meeting dengan pemegang saham yang ada di negara Thailand.

Walau ada perbedaan waktu antara dua negara, tetapi tidak ada kendala sedikitpun. Mungkin karena Eddriz hatinya sedang berbunga-bunga. Tidak ada emosi dan marah seperti biasa saat meeting tidak sesuai ekspektasi.

Eddriz ikut tidur di samping Raline saat sudah selesai meeting. Yang dulu tidur selalu di batasi dengan guling, sekarang guling itu sudah berubah fungsi. Guling yang bernapas lebih hangat dan lebih menyenangkan.

Pukul sepertiga malam, Raline terbangun seperti biasa. Yang biasanya bisa langsung turun tanpa menggeser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status