Share

43. Persidangan

Setibanya di ruang sidang, kami berlima menempati kursi di deretan paling depan. Sedangkan dokter Bambang sudah duduk di kursi terdakwa. Di sebelah kiri, jaksa penuntut umum sudah siap membacakan tuntutannya. Sedangkan di sebelah kanan, telah siap pengacara dokter Bambang. Tak lama sidang pun dimulai setelah majelis hakim tiba di ruang sidang.

Jaksa penuntut umum pun membacakan tuntutan pada dokter Bambang, yang didakwa karena memberikan diagnosa palsu padaku. Cukup lama juga pembacaan tuntutan itu, hingga akhirnya selesai juga satu jam kemudian. Kemudian mulailah hakim ketua mengajukan beberapa pertanyaan pada dokter Bambang.

“Saudara terdakwa, apakah Anda keberatan dengan tuntutan yang dibacakan oleh saudara jaksa penuntut umum tadi?” tanya pak hakim.

Dokter Bambang tak langsung menjawab. Dia menundukkan kepalanya untuk sesaat. Hingga akhirnya dia mengangkat kepalanya dan menatap pada hakim ketua.

“Tidak Yang Mulia. Saya sama sekali tidak keberatan,” sahut dokter Bambang lirih.

Ruan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status