Share

45. Musibah

Aku dengan dibantu pak Ujang serta beberapa orang yang melintas, mengangkat tubuh mas Haikal ke dalam mobil. Aku meminta pak Ujang untuk segera membawa kami ke rumah sakit terdekat.

Pak Ujang mengemudikan mobil dengan kecepatan agak tinggi, agar segera tiba di rumah sakit.

“Tahan ya, Mas. Sebentar lagi kita tiba di rumah sakit.” Aku berucap sambil memeluk erat tubuh mas Haikal. Kugigit bibir bawahku, menahan tangis.

Mas Haikal menganggukkan kepalanya. Tangannya terus memegang pinggangnya yang telah aku beri sapu tangan, untuk menahan agar darah tak banyak keluar.

Tak lama, mobil pun tiba di rumah sakit terdekat dan berhenti di depan UGD. Petugas medis segera memberi bantuan dengan membawa brankar, dan merebahkan tubuh mas Haikal di sana. Kemudian membawa mas Haikal ke ruang pemeriksaan. Setelah beberapa menit menunggu, dokter datang menemuiku.

“Ibu, luka pasien cukup parah. Kami memutuskan segera melakukan tindakan operasi untuk menutup luka tersebut,” ucap dokter yang langsung aku se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status