Share

46. Bersamamu

“Ibu tenang saja, ya. Nanti aku akan bicarakan hal ini dengan pak Irwan dan ayah. Sekarang kita ikuti mereka dan bicara di ruang rawat inap sambil menunggu mas Haikal siuman,” kataku yang diangguki oleh ibu mas Haikal.

Kami lalu melanjutkan langkah menuju ruang rawat yang sudah aku pesan untuk mas Haikal. Di ambang pintu, ayah mas Haikal menunggu kami.

“Kenapa kalian tadi berhenti? Apa ada masalah?” tanya ayah mas Haikal dengan kening yang berkerut.

“Kita bicara di dalam saja ya, Ayah,” kataku yang membuat ayah mas Haikal menganggukkan kepala.

Kami bertiga masuk ke dalam ruang rawat. Di sana mas Haikal sedang dipindahkan ke ranjang perawatan oleh dua orang suster dengan bantuan pak Irwan. Setelah urusan mas Haikal beres, dua orang suster itu menghampiriku.

“Bu, suami Ibu sudah kami pindahkan ke ranjang perawatan. Tinggal menunggu siuman dari pengaruh anestesi. Kami permisi dulu,” ucap salah seorang suster, yang membuat hatiku berdesir karena suster itu mengucapkan kata suami di depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status