Share

Bab 1699

"Paman? Paman Azka!" seru Luther dengan suara nyaring dan mata yang merah. Karena terluka parah dan terlalu emosional, Luther sontak memuntahkan darah dan terjatuh di tanah.

Kesadarannya melemah. Demi mengungkap kebenaran tahun itu, demi membalas dendam, Luther kehilangan banyak hal kali ini.

Sekarang, salah satu kerabatnya meninggalkan dunia ini lagi. Luther tidak bisa menilai apakah perbuatannya ini benar atau salah. Kalau bukan karena dendamnya, orang-orang ini tidak akan mati, 'kan?

"Bagi seorang pendekar pedang, akhir seperti ini adalah yang terbaik." Hasta menatap Pedang Arkais yang bergetar itu sambil melanjutkan, "Dewa Pedang memang hebat. Meskipun sudah di ambang kematian, dia tetap berhasil membunuh Deska dan menghancurkan Paviliun Lingga dengan kekuatan sendiri. Dia telah menyelamatkan dunia ini. Ini baru pendekar yang sesungguhnya."

Hasta selalu bersikap sombong selama ini. Dia tidak pernah menghormati siapa pun, sekalipun itu gurunya sendiri. Namun, setelah pertarungan har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Shahrul Nizam
please good novel up to 6 page per day...
goodnovel comment avatar
Gidalti Saogo
huuuuufffff..selaluu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status