Share

Bab 1698

"Guru, nggak peduli sesulit apa, aku tetap akan mencobanya," ujar Misandari dengan penuh keyakinan.

Misandari tidak punya pilihan lain lagi. Ayahnya terbaring tak berdaya di ranjang, sedangkan para saudaranya tidak bisa diharapkan. Dia hanya bisa memikul tanggung jawab besar ini supaya Negara Drago bisa pulih kembali.

"Pergilah. Kamu satu-satunya orang yang berkesempatan untuk menyelesaikan misi ini," ujar si pria tua dengan sungguh-sungguh.

"Guru, jaga dirimu baik-baik. Aku akan mengunjungimu lagi kalau ada waktu." Misandari memberi hormat, lalu berpamitan. Kehancuran nadi naga bukan masalah sepele sehingga dia tidak boleh menunda waktu.

"Zaman terus berubah. Sudah saatnya aku pamit dari dunia ini." Pria tua itu mengembuskan napas panjang. Dia bangkit dengan sempoyongan, lalu pergi mandi dan berganti pakaian.

Setelah membereskan semuanya, pria tua itu duduk kembali di kursinya dan perlahan-lahan memejamkan mata. Entah berapa lama kemudian, angin sepoi-sepoi berembus dan lampu gantung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status