Share

87. Berdebat di Rumah Makan

"Ah, sialan Kamu. Awas ya!" sentak Jasmin sembari berjalan meninggalkan ruangan.

"Kamu tuh yang awas! Dasar asisten belagu. Tukang halu. Huuuuu," sorak Desi penuh kemenangan.

***

Beberapa jam mendapat pertanyaan dari polisi, akhirnya Kamil diijinkan untuk pulang. Saat tiba di tempat keberadaan Devan dan yang lainnya tadi berada, suasana sudah sepi. Hanya terlihat Bamantara dan kuasa hukumnya yang setia menunggu.

"Oh, Anda masih di sini, Pak Bamantara?" ucap Kamil.

"Panggil saja Opa. Saya biasa dipanggil seperti itu," sahut Bamantara mengakrabkan diri.

"Baiklah, Opa."

"Begitu lebih baik. Emmm, saya hanya ingin mengajak kamu makan siang sebagai ucapan terima kasih. Tapi kalau kamu tidak sibuk."

"Oh, kebetulan saya sedang tidak ada kegiatan. Beberapa hari lalu saya baru saja berhenti dari pekerjaan saya." Kamil terpaksa berbohong.

Tak mungkin dirinya mengatakan sedang terkena skors dari kantor. Setidaknya ia akan menjaga imejnya di pertemuan pertama dengan seseorang yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status