Share

#104 Permohonan

“Ya udah, gue balik dulu. Nanti kapan-kapan gue ke sini lagi,” kata Olin menyelipkan kakinya ke dalam sandal berhak tujuh senti.

Cantika baru saja akan menyusul, mengganti sandal rumah empuk berbulu dengan selopnya, tetapi Olin menghentikannya. “Gue sendiri aja ke parkiran, enggak perlu dianter. Siapa tau enggak sengaja ketemu yang gemesh-gemesh.” Sambil berkedip dengan gaya centil.

Reaksi Miko mendengus dan sedikit mengejek, sementara Cantika terkekeh tanpa suara. “Ya udah. Bye, Lin. Safe drive. Thank you, ya udah mampir.”

“Selamat menikmati hari-hari jadi pasangan baru.” Olin melambaikan tangan dari depan pintu. “Kalo enggak mau kebablasan, jangan lupa main aman.”

“Apaan, sih?” rutuk Cantika. “Kita ‘kan bukan pasangan beneran. Mana mungkin ngelakuin itu. Ya ‘kan, Mik?” Disikutnya lengan Miko sambil cengar-cengir, berharap menerima jawaban yang sependapat dengannya. Namun selama beberapa detik, tidak ada respons dari Miko. Atmosfir malah berubah aneh. “Mik?”

Lelaki itu mengusap belak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status