Share

#106 Perjanjian Tentatif

“Jadi, kalau ... suatu saat nanti perasaan kamu berubah, tolong langsung kasih tau aku.”

Cantika tercengang. Tidak tahu harus berkata apa. Saat berubah pikiran. Apakah maksudnya tentang pernikahan ini? Perjanjian nikah mereka?

“Mik, itu ... maksudnya ....” Kalimat Cantika menggantung. Miko juga tidak berkata apa-apa lagi. Lelaki itu kembali ke bangkunya. Mungkin dia sedang memberi waktu untuk Cantika mencerna semuanya. Atau mungkin, sudah tidak ada lagi yang ingin dikatakan lelaki itu.

“Aku bener-bener nggak tau harus gimana, Mik.” Kata Cantika akhirnya. “Nggak pernah sekalipun nyangka, kalau aku bakal di ...” Cantika mencari kata-kata yang tepat, tapi tidak ada satu pun yang bisa mengganti kata itu. “Di ... jodohin semuda ini. Di umur-umur aku sekarang, masih banyak hal yang pengin dilakuin. Ngejar mimpi, misalnya.”

Bicara soal mimpi, memang apa mimpinya? Apa dia bahkan punya cita-citanya? Selam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status