Share

#109 Kebohongan Kecil

“Udah makan?”

Cantika yang sedang duduk menonton televisi menoleh ke asal suara. Ke tempat Miko menghempaskan diri di sofa sebelahnya. Ia menatap Miko yang tersenyum. Begitu saja, sampai menyadari ia sudah mendorong diri bersandar pada Miko.

“Aku baru pulang, belum mandi.” Bahkan Cantika bisa merasakan senyum pada genangan suara Miko.

“Kamu nggak keringatan, kok,” sahutnya masih bersandar.

Cantika telah berjanji pada diri sendiri, untuk berperan sebagai istri yang baik. Belajar menyukai Miko mulai sekarang, dan tidak mengecewakan lelaki itu. Keintimanlah, cara tercepat yang dipilihnya untuk mengubah hati. Tapi seberapa dekat pun, sebanyak apa pun berciuman, mereka belum memakai kamar yang sama. Sebatas teman tapi mesra, tapi lebih dari teman. Sehingga sulit mendefinisikan hubungan mereka.

Tapi ketika satu pertanyaan yang mengarah pada sejuta maksud dan punya ribuan jawaban tertuju padanya, Cantika membeku.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status