Share

#37 Bertahan atau Kalah

Dua kotak besar berondong jagung dan lima gelas lemon tea sudah siap. Tiket menonton yang dipesan secara online oleh Ben sudah dicetak di mesin. Hanya tinggal menunggu pintu studio dibuka. Selagi empat orang lainnya mengobrol, Cantika memberi jarak, memilih berselancar dengan ponselnya ketimbang ikut mengobrol.

Iya, akhirnya Cantika terpaksa ikut ke mal bersama tiga sepupunya dan Ben, menonton di bioskop.

Sejak datang menjemput hingga sekarang, dua orang dewasa itu tidak mengobrol sama sekali. Seperti tak saling kenal. Ada, namun saling mengabaikan.

“Pintunya udah dibuka!” ujar Byana girang. “Byan mau masuk.”

“Iya, yuk.”

Adik-adiknya masuk ke studio lebih dulu, disusul Ben, terakhir Cantika. Byana, Bianca, dan Brian kemudian menempati bangku di baris yang sama dengan nomor berurutan. Ketika Cantika hendak masuk ke barisan mereka, langkahnya terhenti karena merasakan tarikan pada pergelangan tangannya.

“Bukan di situ.”

Cantika segera menoleh bingung. Apa karena Ben dendam, Cantik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status