Share

#56 Peluang

“Lo santai-santai aja temen lo baru putus?” tanya Miko saat melihat Olin datang ke kliniknya untuk melakukan perawatan wajah.

Olin mengangkat tangan, memasang senyum lebar, membuat gestur yang menurut Miko tidak biasa. “Hai Olin, apa kabar? Udah dua bulan baru treatment lagi. Sibuk, ya?” Kemudian menurunkan tangannya bersamaan dengan raut yang berubah datar. “Harusnya lo nanya gitu ke gue! Sekarang gue pasien lo, bukan teman lo. Gimana sih?” protes wanita itu sambil mendecak dua kali.

“Gimana keadaan temen lo?” Mengabaikan omongan panjang lebar Olin.

“Apa yang gimana?”

“Cantika, udah lebih baik?”

“Emangnya dia kenapa? Cuma masalah cowok. Lagian gue merasa itu lebih bagus buat dia,” sahut Olin masuk ke ruangan Miko tanpa disuruh.

Miko mengikutinya dari belakang. “Bukannya kemarin-kemarin lo ngedukung mereka?"

“Siapa yang ngedukung? Gue bilang biar Cantika sendiri yang menilai, supaya dia bisa belajar dari pengalaman.” Wanita berkulit eksotis itu mengendik bahu tak acuh. “Yahh, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status