Share

#70 Mimpi

Cantika membuka mata perlahan dan menguap. Dia merasa bermimpi semalam. Mimpi luar biasa yang tidak pernah terbayangkan seumur hidupnya. Sambil mengulat pelan, ia menurunkan selimut. Menyadari ada yang tidak biasa dengannya ketika mencoba duduk di ranjang.

Kakinya sakit, pangkal pahanya terasa ngilu, badannya pegal-pegal. Cantika langsung terkesiap saat sadar tak ada sehelai benang pun selain selimut yang membungkusnya.

‘Gila, ternyata itu bukan mimpi!’

Jika itu bukan mimpi berarti sekarang di sebelahnya ...

Meski sudah memikirkan kemungkinannya, Cantika tetap tersentak juga saat jemarinya tanpa sengaja menyentuh otot lengan keras pria yang ada di sebelahnya. Menyalurkan ingatan tentang malam panas—dan juga mendebarkan—mereka melalui ujung-ujung jari.

Hubungan yang semula dilabeli oleh Cantika sebagai hubungan yang dapat berakhir kapan saja, sekejap berubah menjadi hubungan yang lebih dalam dan tidak sesederhana itu. Namun masih dalam konteks yang sama, tanpa kata cinta.

Jadi ben
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status