Share

#76 Semalam Suntuk

Cantika sudah berciuman dengan Ben. Mereka juga sudah tidur bersama dua kali. Mereka melakukan banyak hal lain lebih dari itu. Lantas, kenapa mengucap kata suka saja bisa jauh lebih menegangkan dan menguras energi? Bukankah mereka memang kekasih?

Setelah ia mengaku dengan mulutnya sendiri, semua hal yang pernah dilakukannya dengan Ben kini membuat kerja jantungnya seratus kali lipat lebih cepat saat terulang. Kalau saja Cantika bisa melepas jantungnya sebentar, mungkin dia akan melakukannya agar dentuman itu tidak terlalu mengusik.

“Aku ... suka kamu.”

Cantika menarik selimut menutupi wajahnya saat teringat mengucapkan kalimat itu semalam. Dia meringis tanpa suara. Menggigiti bibirnya gemas.

Apanya yang bisa putus kapan saja? Apanya yang mudah? Kalau begini, dia akan sulit lepas dari lelaki itu. Ben bisa saja menyakitinya, dan ia harus siap menanggung konsekuensi berpacaran dengan pria yang jauh lebih tua darinya.

Dengan gerakan pelan, Cantika menurunkan selimut yang menutupi muka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status