Share

Kekuatan

***

"Kamu gapapa, Sayang?"

Tirta langsung menghambur ke pelukan Tomi. Bocah itu menangis hingga tubuhnya bergetar hebat. Tomi yang melihat betapa kacau psikis Tirta segera menggendongnya untuk masuk ke dalam rumah.

Astri terpaku. Dia menatap punggung Tomi dari tempatnya berdiri. Air matanya seketika mengalir begitu saja. "Andai kamu masih menjadi bagian dari kami, Mas," gumamnya.

Diturunkannya Tirta di atas sofa. Tomi segera mengambil segelas air putih dari meja dapur dan mengangsurkannya perlahan. "Minum pelan-pelan, Sayang."

Tirta menurut. Dia meneguk air dengan perlahan sampai dirinya merasa sedikit tenang.

Sumi menangis dalam diam melihat betapa Tomi mencintai Tirta melebih ayahnya sendiri. Handoko justru memperlakukan bocah itu seperti pembantu dan orang asing sementara Tomi malah terlihat sangat menyayangi Tirta.

"Nggak usah nangis, kan ada Ayah?"

Tirta mengangguk samar, "Kok ayah bisa tau kalau Tirta mau dibawa Papa?"

Tomi tertawa lebar. Tentu saja dia tidak tau, tapi saat di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status