Share

Keputusan

“Ante.”

Suara itu membuat Evi tertegun, ada yang terasa membuncah di dadanya. Evi menoleh, mencari arah suaranya. Jantungnya terasa berdetak kencang, kerinduan dan berbagai rasa bercampur membuatnya tidak menentu.

“Ante.”

Suara itu datang lagi diikuti sesosok anak kecil dengan rambut dikucir dua yang menabrakkan diri pada dirinya. Evi rasanya masih tidak percaya, dia pikir tidak akan pernah lagi bertemu. Dia pikir Anjas tidak akan pernah mengizinkan mereka untuk bertemu lagi.

Evi mensejajarkan tingginya dengan tubuh kecil itu, membalas pelukannya lebih erat.

“Dia selalu menanyakanmu dan mengajak bertemu denganmu.”

Evi mendongak, menemukan Anjas yang berdiri menjulang di hadapannya. Tangannya santai dimasukkan ke saku.

“Papa jahat Ante, nggak mau ngajak ketemu Ante,” Adu Chesa sambil melepaskan pelukan. Evi bangkit. Sedikit kecewa mengetahui Anjas menemuinya demi Chesa. Dirinya ternyata terlalu berharap.

Suara bisik-bisik di sekitarnya menyadarkan Evi jika mereka sedang berada di dapur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status