Share

47.Jalan-jalan?

Desi melihat mereka berdua terlihat sangat canggung, membuat dia menghela napas panjang, ia berpikir sepertinya sangat susah sekali kalau berharap mereka akan semakin akrab dalam waktu dekat ini.

“Yuk, makan lagi, Mbok!” seru Desi.

Yah memang sedari tadi Mbok ikut makan bersama mereka, Desi tidak pernah membeda-bedakan orang lain walau pun itu bawahannya sendiri. Wanita tersebut memang hidup bergelimangan harta tetapi tidak sedikit pun dirinya bertingkah sombong, karena menurutnya semua sama saja hanya berbeda nasib hidup ia hanya sedikit beruntung bisa hidup enak bersama sang suami selama ini.

“Mbok sudah kenyang, Bu. Izin ke dapur dulu, ya, ada yang aku lupakan tadi,” pamit Mbok.

“Jangan terlalu rajin, Mbok. Ini sudah malam lebh baik istirahat saja,” saran Desi.

“Tidak apa, toh hanya sedikit setelah itu akan istirahat.” Mbok beranjak ke dapur meninggalkan tiga orang yang masih menyantap martabak tersebut.

Saat Mbok pergi semuanya semakin terasa sunyi, padahal sebenarnya kehadir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status