Share

Anggap Saja Ini Resiko Terburuk

Atta geleng-geleng kepala tak percaya karena dengan diamnya Rafka, sama saja dengan Rafli mengiyakan tentang hal itu.

"Wah ... parah kamu, Raf."

Mendadak Atta sudah tak berminat lagi untuk mencari sinyal ponsel. Ia kali ini lebih berminat untuk mengintrogasi Raflka.

"Aku khilaf," balas Rafka gugup.

Perbuatan Rafka itu tidak bisa disebut dengan khilaf karena ia telah mempersiapkan dan merencanakan semuanya. "Kamu pikir aku akan percaya dengan kata khilafmu itu?" Atta berkata sinis pada Rafka.

"Aku juga tidak peduli jika kamu tidak percaya."

"Kamu boleh tidak peduli tapi kamu tidak boleh lepas dari tanggung jawab. Mbak Sabrina sekarang hamil."

"Bisa saja itu anak dari Kakakku." Rafka mengelak karena ia merasa belum tentu anak itu adalah anaknya.

"Bagaimana kalau ternyata itu anakmu?"

"Tidak, itu tidak mungkin."

Rafka ingin menyangkal jika itu memang kebenarannya. Ia merasa belum siap untuk menjadi seorang ayah, lagipula Sabrina juga tak mungkin sudi bersanding dengan dirinya yang tela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status