Share

Mas Sakit

"Kita pulang saja." Seno sudah tidak berselera makan lagi. Ia berpikir lebih baik pulang.

"Bagaimana dengan acara makan malam kita?" Ahmad bertanya saat Seno sudah beranjak dari kursinya.

"Aku sudah tidak berselera makan lagi. Ayah, Ibu dan semuanya, kami pulang."

Seno langsung menarik tangan Sabrina untuk segera pergi dari tempat itu. Hatinya tak tenang dan terus bergemuruh, benci dan juga jijik membaur menjadi satu tapi ia juga tak bisa melepaskan Sabrina begitu saja.

Seno tahu, itu bukan salah Sabrina dan bukan kemauan dia. Ia juga ingin menerima dan mencoba ikhlas tapi ia manusia biasa. Ia tetap tak bisa menerima begitu saja. Ia marah dengan keadaan yang kejam terhadap dirinya.

"Mas, sakit." Sabrina meringis karena pergelangan tangannya terasa sangat sakit. Seno mencengkram pergelangan tangannya cukup kuat.

Meski sudah protes tapi Seno seakan tak peduli. Dia terus menarik Sabrina hingga masuk ke mobil.

"Aku sudah bilang, kita tidak usah datang. Aku sudah bisa mengira, jika hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status