Share

Harus Pergi

"Assalamualaikum ustadz, maaf mengganggu waktunya pagi-pagi."

"Waalaikumsalam, iya ustadz Anton, ana sedang santai juga. Ada apa ya?"

"Ini.. saya dikabari oleh pihak pesantren Di Bondowoso kalau mereka bersedia mengirim dua guru untuk mengajar di As-Salam nanti."

"Walah.. Alhamdulillah... terima kasih ustadz, ana senang mendengarnya."

"Iya Ustadz saya juga senang. Namun ini eh, masalahnya pihak sana mau ada yang jemput gurunya. Sedangkan saya tidak bisa pergi karena di minggu ini ada ziarah dengan guru besar."

"Oh begitu ya.. tapi apa memang tidak terlalu cepat jika menjemput gurunya, sekarang?"

"Tidak Ustadz, karena pembangunan pesantren sudah 80%, maka dari itu guru sudah bisa didatangkan. Agar dua guru itu juga bisa ikut merintis pondok dari awal. Jadi bagaimana, apa Ustadz bisa menjemput kedua guru itu ke Bondowoso?"

Husein menghela nafas setelah mematikan sambungan telepon itu. Bagaimana, ini berhubungan dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya, jadi Husein tidak bisa menolak. Namu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status