Share

Bab 49

Brak!

Bram membuka pintu paviliun dengan kasar, dan tidak sabaran. Sampai mengejutkan penghuninya yang saat itu tengah bercanda gurau di ruang depan.

"Tuan Bram," gumam Sari seraya mendekap tubuh Nana yang ketakutan.

Tatapan Bram tidak bisa diartikan, pria itu seolah mengunci pandangan hanya pada satu objek, yaitu Nana.

Melihat air muka Bram yang tidak biasa, Sari semakin mengeratkan pelukannya pada Nana, khawatir pria itu akan melakukan sesuatu yang buruk pada anak asuhnya.

"Mbak, Nana gak bisa nafas," gumamnya mampu menyadarkan Sari yang diam terpaku.

Sontak, Sari langsung melonggarkan dekapannya.

"Apa yang datang paman Bram?"

"Iya sayang, tapi—"

Begitu nama Bram disebutkan, Nana langsung menoleh ke arah pintu tanpa mendengar lagi apa yang Sari bisikan padanya.

"Paman," ujar Nana dengan wajah berbinar.

Secara mengejutkan, Bram langsung merentangkan kedua tangannya, seakan-akan menunggu kedatangan Nana. Dan, perlahan tubuh jangkung pria itu-pun merunduk hingga bertumpu pada kedua lutu
Damaya

Next part nanti jam 7 malam ya kak, semoga berkenan menunggu. Dan, jangan lupa tinggalkan jejak. See you

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status