Share

Bab 48

"Istirahatlah, kita bicarakan lagi ini nanti," terang Bram yang langsung berdiri.

Sadar dengan keadaan Tiara yang tidak baik-baik saja, Bram memilih menahan diri dengan menghindar sementara waktu. Pria itu-pun memilih pergi, meninggalkan Tiara yang sedang menyandarkan lemah kepalanya di sandaran ranjang.

"Aku harus bagaimana, tuhan. Apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku takut, Bram akan berbuat sesuatu pada putrinya sendiri," ucap Tiara setelah yakin Bram sudah pergi meninggalkan kamar.

Namun ternyata, pria itu masih berdiri di ambang pintu, dan mendengar cukup jelas kalimat yang baru saja Tiara ucapkan.

'Jadi ini alasannya, kamu tidak mau jujur padaku. Picik sekali penilaianmu, Tiara!' batin Bram menggeram kesal.

Dengan kedua tangan terkepal erat, Bram memejamkan mata sesaat. Mencoba meredam amarah yang sebenarnya ingin sekali ia ledakan.

"Ternyata hukuman ini tidak berarti apapun untukmu, yang ada kamu semakin menguji kesabaranku. Sekarang, jangan salahkan aku, jika aku benar-ben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status