Share

Ketulusan Bi Imah

Ceklek.

Suara kunci yang diputar membuat Luna menoleh dan tersenyum kecil pada Bi Imah yang kini berada di sampingnya. Wanita paruh baya itu kembali memasuki kamarnya setelah kepergian Aldi beberapa menit yang lalu.

“Sepertinya Bu Luna sudah jauh lebih baik ya, saya jadi ikut senang,” ucap Bi Imah sembari mengelus pelan rambut Luna. Meskipun posisinya di rumah itu hanya sebagai seorang asisten rumah tangga, tetapi Luna tidak pernah memperlakukan Bi Imah dengan cara yang kurang pantas, bahkan Luna sering mengobrol dan menganggap Bi Imah sebagai ibunya juga.

“Terima kasih ya, bi. Bibi sudah mau menjaga saya seperti ini,” balas Luna diiringi dengan senyum manis di wajahnya. Wanita paruh baya yang kini sudah mengenakan sebuah cardigan berwarna hitam itu menggeleng pelan dan meyakinkan Luna untuk tidak berpikir seperti itu.

“Lebih baik sekarang Bu Luna istirahat saja, ya. Biar saya bantu ibu untuk bersih-bersih dan ganti pakaian dulu. Malam ini saya akan tidur di sini bersama ibu.” Bi Imah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status