Share

41. Perjanjian

Zafran hanya menatap Atira tanpa menjawab ajakannya. Ia berusaha meyakinkan bahwa apa yang didengarnya bukanlah halusinasi belaka.

“Kamu enggak mau? Ya udah kalau emang enggak mau. Antar aku pulang aja!” titah Atira sambil mengerucutkan bibirnya.

“Bukan. Bukan begitu. Aku mau, mau banget bahkan.” Zafran segera merapat keterdiamannya.

“Jangan kalau terpaksa.” Atira kembali menatap lurus ke depan. “Jalan deh, tolong antar aku pulang sekarang!” titah Atira dengan muka datar.

“Tapi aku mau banget nikah sama kamu. Apa yang harus aku lakuin?” tanya Zafran meyakinkan keinginannya.

“Kalau kamu yakin, besok pagi jemput aku di apartemen, ya sekitar jam 6. Aku mau kita tanda tangani perjanjian pra nikah. Anggap saja pernikahan kita itu layaknya kupu-kupu dan bunga, ada simbiosis mutualisme yang sama-sama menguntungkan. Aku... ehmm, karirku akan aman. Kamu juga bisa mendompleng popularitas sekolah. Ya, sama-sama saling menguntungkan bukan?” tanya Atira dengan serius.

Zafran mengulum s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status