Share

Bab 38 Kenangan Bersama Elzien

"Allahu Akbar!" pekiknya membaca takbir mengangkat kepala dari sujud dan duduk tasyahud akhir dengan terisak kecil.

Dalam hatinya berharap suara itu benar-benar suaminya yang memanggil dari jauh sana. Tapi mungkinkah terjadi?

Setelah menoleh ke kanan dan ke kiri, mengakhiri dua rekaatnya, Shifra mengedarkan pandang. Hening dan tak ada sesiapa di kamar bercat dinding kuning langsat itu. Suara Elzien hanyalah sebuah angin yang berembus. Halusinasi dan buah dari rasa rindu yang membuncah, bukanlah nyata adanya.

Dua tangan di balik mukena itu kembali terangkat menunduk tajam merapalkan doa kebaikan pada Tuhannya. Sesekali bahunya naik turun menahan tangis. Mengusap pipinya yang basah dan kadang terdengar isakan kecil. Satu tahun yang dijalani tanpa Elzien adalah hal terberat dalam hidupnya.

"Maafkan aku, Mas ... sekarang belum ada cinta di hatiku untukmu. Mungkin suatu saat, aku bahkan mungkin tak akan mampu kehilangan kamu saking cintanya," kekeh Shifra saat pertama kali memasuki istana k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status