Share

Bab 43 Tekad Sembuh

"Tolong ... jangan seperti ini! Ayo kita hidup bersama, sembuhlah, Mas ... sembuhlah demi Ezra ... demi anak kita, Mas ... Ezra anak kita, anak Kamu, Mas ...." raungnya berdiri dengan dua lutut menenggelamkan kepala di sisi tubuh Javaz, tersedu-sedu.

Ketiga orang lain di ruangan itu saling pandang dengan wajah penuh tanya. Kalimat Shifra seperti sebuah boomerang bagi dirinya sendiri. Dahulu dia tak pernah mau mengakui anaknya sebagai hasil perbuatan Javaz. Tapi sekarang apa?

Air mata Javaz mengalir hingga ke telinga. Wajahnya masih sama datar seperti awal pertama jatuh sakit. Hanya detak jantungnya yang menunjukkan ekspresi, dia sedang menahan gejolak di dalam hatinya. Terdengar lebih cepat dan memburu, kemudian berangsur melemah lagi.

"Ja-jangan ba-wa aku ke-Si-nga-puu-ra, aku--"

Belum sampai Javaz menyelesaikan ucapan terbatanya, Shifra mengangguk, menyetujui.

"Kali ini aku aku mematuhi suamiku, kamu Mas ... kamu sekarang suamiku! " isaknya penuh penekanan dan terus mencium punggun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status