Share

Bab 45 Rasa yang Tersembunyi

Tawa Shifra seketika menggelegar memenuhi ruangan. Tapi air matanya masih deras mengalir membasahi pipi. Dia seperti menjadi orang lain yang tak dikenali. Kadang cekikikan, kadang histeris dan sesekali menagis. Tangannya bergerak cemas meremas-remas ujung pakaian atau hijabnya. Gerak matanya pun tak fokus, ke sana kemari tak tenang.

"Meninggal, heu? Di mana makamnya? Apa kamu menemukan jasadnya, hah?!" kekeh Shifra berdiri berkacak pinggang dengan gaya slengekan seperti orang mabuk. Kepalanya terangkat menantang tapi manik netranya tak jelas ke arah mana? Tak berani menatap tepat di dua bola mata pria di hadapannya.

Javaz hanya bisa menggeleng dan terus mendekap Ezra yang mulai tak nyaman. Bayi itu menggeliat dan meronta merasa terkungkung tak bebas bergerak.

"Shifra, istighfar! Istighfar, Sayaaang!" lirih pria itu melepaskan dekapan dan bayi itu merangkak mendekati kaki ibunya.

Javaz pasrah dengan menunduk tajam, berusaha bangkit dan duduk berselonjor.

'Allah ... mengapa semua ini E
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status