Share

22. Sabar dan Syukur Tanpa Tapi

Manusia memang bisa berencana. Namun, hasil dari setiap rencana itu tetap hak prerogratif dari Sang Pemilik Semesta.

Menikah, tinggal di kota dengan segala akses kemudahan dan memiliki buah hati adalah rencana awalku sebagai seorang perempuan. Terbersit pun tidak dalam benakku, jika dalam kurun waktu itu aku akan menempuh jalan cerita yang berbeda.

Aku tahu kepergian Mas Baja bersama wanita itu sudah digariskan. Aku juga paham jika tiada satu hal pun yang luput dari campur tangan Tuhan. Namun, hatiku tetap tak mampu menerima dengan lapang kejadian yang silih berganti datang bak godam yang memukul keras kepala. Memaksa pusat kendali kesadaran itu berpikir terus menerus untuk mencari jalan terbaik.

Menjadi lemah serta pasrah atau melawan untuk menang. Katanya hidup adalah pilihan. Aku belum yakin akan memilih yang mana.

Tumpukan baju itu kupungut satu per satu. Sebuah koper berukuran sedang di lemari terpaksa kukeluarkan. Tak ada lagi yang perlu ditangisi juga sesali. Semua berakhir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status