Share

25. Sakit yang Terus Membelit Tarikan Nafas

Tak butuh waktu lama untuk menemukan kerudung pesanan ibu. Setelah memastikan kualitas serta harganya sesuai dengan uang yang kubawa, aku kembali ke rumah sakit.

Ibu sedang duduk dengan tubuhnya tersandar pada tempat tidur khusus pasien itu. Selang oksigen di hidungnya juga sudah tidak terpasang. Sepertinya perawat datang dan membantu ibu melakukannya.

"Ini Amira dah bawa kerudungnya, Bu," ujarku seraya melangkah ke sisi tempat tidur ibu.

Ibu hanya mengangguk. Tatapannya masih saja kosong. Seperti orang yang benar-benar menantikan sesuatu.

"Warna tosca, Bu. Ibu suka, 'kan?" Kurentangkan jilbab model bergo itu. Berharap ibu bisa menerima dengan senang.

"Makasih, Mir."

Aku tersenyum puas. "Amira pakaikan, ya, Bu?" Ibu pun mengangguk. Segera kupakaikan kerudung itu. Ibu tampak sangat cantik.

"Ibu udah makan?" tanyaku saat ekor mata menangkap makanan khas rumah sakit di meja. Pasti perawat membawakannya. Kali ini ibu menggeleng.

"Mau Amira suapi, Bu?" tanyaku seraya menjangkah pirin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
helenisya1212
terlalu dbuat2, gak pandai membela diri, lemah, jd kesal bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status