Share

Risak

Kutarik kerah dari kaus makhluk enggak tahu diri yang muncul dadakan di belakangku dan Aya. Cengiran di wajah Elzar membuatku harus menahan dalam-dalam keinginan membunuhnya.

"Lo ngapain ke sini?" Kulayangkan pertanyaan setelah melihat sekeliling, cukup jauh dari Aya yang masih bersandar di badan patung naga.

"Tempat umum? Hei! Gue kebetulan jalan doang sama temen-temen gue." Gerakan alis kanan Elzar yang naik bisa diartikan sebagai tantangan. Dia selalu melakukannya saat menjumpai hal menarik, diiringi seringai yang terkesan jahat di mataku. "Atau lo takut gue ngedeketin Aya?"

"Brengsek!" Peganganku pada kerahnya terlepas. Berbalik selangkah, lalu mengepalkan tangan hingga buku-buku tangan menghantam tembok di samping Elzar. "Gue udah bilang sama lo buat jauhin Aya."

Penekanan kata dari bibirku spontan mengubah raut wajahnya. Mata melotot itu berganti, seolah terkejut atau menyiratkan ketakutan. Terutama karena punggungnya dadakan menegak lurus, bersandar pada dinding di belakangnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status