Share

Sederhana

"Seriusan harus bersihin ginian?" tanya Aya yang masih berkutat dengan sapu di tangannya. Bukan buat bersihin debu, tapi mendorong sampah-sampah yang bertebaran ke sudut ruangan.

Gila! Suaminya Jessie memberi kami tumpangan di tempat yang enggak pernah keurus?

“Selamat datang di penginapan kami, Mas Abra. Dinikmatin aja, yak? Kalau mau ngopi sama mi instan, langsung ke bawah aja. Jangan lupa bayar di kasir,” kata pemuda bernama Abi itu sebelum meninggalkan kami berdua di ruangan yang masih satu gedung dengan mini market pinggir jalan.

Cengiran jailnya enggak bakal kulupain. Dasar adik ipar durhaka!

"Namanya juga gratisan, Ya." Jendela yang baru kubuka lumayan membawa angin segar, beserta polusi yang dibawa kendaraan besar di luaran. "Udah, yang penting ada tempat buat tiduran."

Aku kira cuma di daerah aja yang penuh dengan polusi karena banyak jalan berlubang. Ternyata di kota besar juga punya masalah asap dan debu yang ... bisa dibilang enggak terekspos media.

Kuturunkan kasur yang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status