Share

Bab 62

Ibu, sebuah gelar yang disandang perempuan setengah baya itu sungguh mengguncang hidupku pagi ini bersama dengan perasaan yang bergemuruh di dada.

"Aku harus ke terminal mas, singkirkan lenganmu! Atau ibu bakal panik nanti." ucapku lembut seraya menyingkirkan lengan Pak Ardi yang membebani perutku.

"Kau sudah membuatku cemburu tadi malam, sementara sekarang kau mengusirku dengan cepat! Setega itu kamu, Anna."

Pak Ardi menggeram, jika semalam aku bersenang-senang dengan Coki tanpa beban, pria yang mendatangiku pukul satu dini hari tadi harus menjadi pria hangat, ramah dan sempurna dimata semua orang selama jalannya pesta. "Sebentar lagi." ucapnya sembari mengeratkan pelukannya. "Saya masih belum tuntas."

"Aku harus akting di hadapan Bu Farah, jadi tolong gak usah overthinking. Itu semata-mata agar dia tidak semakin curiga denganku." jelasku sambil menepuk-nepuk pipinya. "Terima kasih udah datang, tapi sekarang bangun dong, ibu bilang satu jam lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
aku kepo gimana caranya pak Ardi kabur dari Bu Farah
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
Kasian ibu yg bangga terhadap prestasi Anna tapi ga' tw balik semua itu ada msalah pelik......
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
peejalan mu masih panjang Anna mungkin akan ada yg lebih berat dari ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status