Share

Bab 65

"Dulu pipimu tembam, kenapa sekarang tambah tembam?"

Kelopak mataku melebar, yang benar saja dia berkata seperti itu untuk pertama kalinya saat aku bersedia berbicara dengannya di bar yang ada di apartemen.

Walau resah Dito tersenyum. Tajam senyumnya adalah obat yang sejuk. Dulu. Aku suka dan benci dengan senyuman itu. Benci karena slalu saja aku akan luluh kepadanya dan terus membebat perasan ini dalam hatiku.

"Kamu tau aku gak suka basa-basi, Dit." ucapku lemah. "Kita sudah selesai, kita sudah jauh melangkah dan jangan mengada-ada untuk kembali!"

"Tenang, Anna. Aku hanya ingin tahu kabarmu, ternyata kamu jauh lebih baik daripada saat denganku dulu." Dito masih tersenyum.

Tanganku dingin, jantungku seperti diremas-remas. Pikiranku langsung terbang jauh ke masa lalu. Masa yang masih terpatri dalam ingatanku bahkan aku bukukan. Dia pasti sudah membacanya dan merasa masih menggenggam harapan.

Aku menopang dagu dan entah harus aku apakan Dito saat ini. Aku masi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Poernama
aku berdoa bu farah meninggal biar anna jdi 1"nya
goodnovel comment avatar
Vien⭐
haduh puyeng aku
goodnovel comment avatar
Kiky Widiyatmoko
bagaimana rasanya jadi anna... kok aku jadi ikut galau yaa ... pengen anna balik aja sama dito daripada jadi istri simpanan tapi kok hati rasanya gak rela yaa kalau anna pisah sama pak ardi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status