Share

Bab 72

"Dit..."

Aku menatap sekeliling. Ibu yang masih di kamar membuatku membulatkan tekad. "Bawa aku pergi sekarang!"

Tanpa berpikir panjang, Dito membuka pintu seraya membopongku. "Pegangan!"

Aku mengalungkan tangan di lehernya hingga separuh wajahku menempel di dadanya, terdengar detak jantungnya berdegup kencang dan napasnya yang hangat menerpa wajahku.

"Dit..."

"Jangan sekarang!"

***

Dito membaringkan tubuhku diatas ranjang pasien, napasnya terengah dan keringat membasahi tubuhnya. Ia menatapku dengan tatapan yang sulit di artikan. Rupanya keadaan tidak mengubah inti dari hatinya padaku. Marah, gemas, sedih, kalut bercampur jadi satu dalam senyuman itu.

"Ann, kuat ya." ucapnya sembari menegakkan tubuhnya.

Aku tersenyum getir sambil menatapnya dengan nanar. "Makasih."

Dito menyingkirkan rambut yang lengket di wajahku, tersenyum seolah meyakinkan bahwa aku tidak perlu khawatir. "Aku menemuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Kiky Widiyatmoko
cinta memang tidak bisa diprediksi hadir kepada siapa,kondisi bagaimana.. mereka salah,sangat salah dan sekarang harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. kuatlah an,bukankah ini resiko cinta terlarang..
goodnovel comment avatar
YesLin
pak Ardi sadar gk sih..kl kelakuannya telah menyakiti bnyk orang...
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
makin gak suka sama pak ardi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status