Share

Bab 94

Astaga, aku sudah memastikan semua ini akan terjadi. Penolakan dari Naufal, bocah yang lebih kritis menanggapi sesuatu yang tidak beres disini.

Aku mengangguk, merasa tidak perlu mendebatnya dan melakukan pembelaan. Biar Naufal menjadi pemenangnya kali ini, namun tidak di waktu yang akan mendatang. Naufal harus aku taklukkan dengan cara dan perhatian.

"Oke, Tante ngalah cuma ingat ya. Jagung manis pakai susu kental manis coklat nikmat rasanya." uraiku seraya menyunggingkan senyum.

Naufal bodo amat, namun tidak dengan calon jakunnya. Bocah itu meneguk ludahnya sendiri membayangkan jasuke yang kerap kita beli setelah habis jalan-jalan.

"Nanti Oma buatkan, kiddos. Tapi sekarang kita makan malam dulu." kata mama Rita.

"Lagian kenapa Oma harus undang Tante Anna! Kenapa bukan Oma yang ke kantor? Aku gak suka papa dekat-dekat Tante Anna karena papa itu mantan playboy kata mama! Papa suka perempuan." seru Naufal sambil melototi ayahnya.

Mata pak Ardi terbelalak, tertohok dengan ucapan Naufa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
pak ardi bkal ngpaain buat naufal nh?...
goodnovel comment avatar
Yanyan
makin dag dig dug.. naufal bagaikan CCTV buat mmh nya.. hrs bagaimana ini. Ardi kau yg memulai smuanya.. akhiri dgn manis..
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Bgmn pk Ardi sdh bs menghadapi Naufal yg mulai curiga sm bpkny...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status