Share

Bab 41, Pembahasan Bersama Bintang KEV

POV MELISA

Kuayunkan langkahku lebih cepat, aku kesal pada Pak Azham. Bisa-bisanya dia begitu menyebalkan. Sikapnya itu tidak bisa apa ditinggal di Makassar saja dulu? Tidak usah dibawa ke Bali. Merusak suasana saja.

“Melisa!” seru Pak Azham, tapi aku tidak peduli. “Tunggu aku!” teriaknya.

Aku hanya menoleh dan meliriknya sekilas, lantas kembali fokus pada jalanku di depan tanpa berniat menuruti kemauannya. Aku tidak tahu sejak kapan Pak Azham mengganti panggilan Saya menjadi Aku.

Apakah aku saja yang tidak memperhatikan atau Pak Azham saja yang keliru? Entahlah, tapi aku baru sadar kalau Pak Azham menyebut dirinya Aku dan bukan Saya.

Resto Hotel ini berada di lantai bawa, aku lalu mencari tempat yang enak untuk makan malam. Kalau bisa, tidak usah ada Pak Azham. Agar makanku enak dan tenang. Kalau dia ada bisa dipastikan aku akan kesal saja jadinya.

“Kenapa kau tidak menungguiku?” Suara itu, aku mendongak dan benar saja. Pak Azham sudah berdiri bahkan duduk di kursi yang ada di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status