Share

Antara Cinta dan Cemburu

Kalimat Anisa menarik perhatian Azman. Berhasil membuat pria berusia tiga puluh tahun itu pun menoleh dan menatapnya. "Bukannya sekarang kamu sedang menangis?"

Anisa bergeming. Tak ada sisa air mata di kedua netra. Ia hanya sedang mencari ide di tumpukan dokumen yang kini tergeletak di lantai. "Saya?" Anisa menunjuk dirinya, kemudian Azman mengangguk cepat. "Saya tidak menangis."

Azman gelagapan. Memalingkan wajah sembari menarik kembali tangan. "Kalau begitu kamu tidak perlu sapu tangan." Tindakannya salah. Memalukan.

Anisa berdiri. Postur tubuh Azman lebih tinggi darinya. Lebih tepatnya, ia hanya sedada Azman saja. Jika dilihat seksama, dada pria itu memiliki bidang yang bagus serta pundak yang lebar. Pasti hangat jika berada di pelukan atau sekadar menaruh kepala di pundak.

"Apa yang terjadi di kantin tadi? Apa benar kamu bertengkar dengan sahabatmu sendiri?" tanya Azman setelah bisa menguasai diri.

Sudah Anisa duga jika gosipnya akan tersebar ke mana-mana. Perguliran yang sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status