Share

Toko Cabang Baru

"Itu privasi, Pak. Saya tidak bisa memberikan alasannya," jawab Anisa.

Azman bergeming sejenak.

"Maaf, Pak, saya harus ke kelas," kata Anisa lagi.

Azman melangkah ke belakang dua kali, memberi waktu sang istri untuk keluar dari keadaan yang pastinya cukup mengejutkan. Kemudian, Anisa bergeser ke kanan dan segera pergi meninggalkan Azman dengan jantung yang hampir copot. Keadaan yang tidak pernah terpikirkan sama sekali, bahkan tak diinginkan.

"Astagfirullah." Anisa mengelus dada pelan sambil keluar gedung. Hampir gila dibuatnya.

Setelah Anisa pergi, Azman masih ada di gudang. Diam terpaku seperti orang kebingungan. Beberapa detik kemudian barulah sadar. "Astagfirullah, saya juga harus ke ruangan lagi."

Azman bergegas keluar dari gudang. Punggung Anisa masih terlihat di lorong, tetapi Azman tak berniat menghampiri karena tahu jika saat ini keadaan hati Anisa sedang tak karuan.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan. Mengamati Anisa dan Azman sampai akhirnya tidak bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status