Share

36. Konten Sensitif pt3

“Sudah! nggak ada gunanya kita melarang-melarang mereka sekarang,” paparku saat berhasil melompat untuk menangkapnya. Anak ini sangat dipenuhi rasa kesal dan penasaran yang berkecambuk dalam dada. Kuperhatikan orang-orang di sini sangat mati kepedulian. Mereka tetap asyik dengan dunianya sendiri dan minum-minum hingga hilang kesadaran. Bahkan ada yang tiba-tiba menggelanyuti Maurer—mencoba ingin menciumnya.

“Heh, pergi!” tukasku. Terkejut. Maurer hanya diam membiarkan aku membersihkan serangga yang menempel di pundaknya. Setelah itu ia menatap masih tak mengerti dengan perkataanku yang tadi.

“Kenapa, kak?! kenapa kakak diam saja dikhianati orang yang sebentar lagi jadi suami kakak?! DIA GAY, LHO! KAKAK NGGAK BOLEH NIKAH SAMA DIA!”

“Mangkanya aku bilang, ayo kita pulang saja! untuk apa melabrak orang yang sedang berhubungan? kamu juga masih anak kecil! seharusnya nggak berada di sini. Masalah menikah dengan siapa, biar aku yang selesaikan sendiri. Kita pulang saja sekarang. Ayo!”

Aku m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status